Kata pengantar
Alhamdulillah
adalah kata yang pantas kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas
limpahan dan hidayah-nya sehinnga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA”. Yang dimana saya akan mencoba untuk lebih
mendalaminya.
Salam serta salawat supaya tetap
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Beliaulah yang memperjuangkan umat
islam sehingga dapat jaya seperti sekarang ini .
Kemudian saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik penulis maupun pembaca. Saya menyadari bahwa
dalam makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari kita semua sangat saya harapkan untuk perbaikan makalah yang akan
datang.
Samata, 19 april 2015
Penyusun
Awal Alyuhian
BAB I
PEMBAHASAN
A. Komunikasi massa
Pengertian komunikasi massa tidak
dapat didefinisikan dengan singkat dan sederhana, sebab di dalam pengertian
pengertian komunikasi massa tercakup hal-hal seperti isi pesan (pengolahan,
pengiriman, penerimaan), teknologi, kelompok-kelompok, macam-macam kontek,
bentuk-bentuk audience (khalayak), dan affect (pengaruh).
a. Bittner dalam bukunya Mass
Communication: An Introduction (1980). Dia mengatakan bahwa “komunikasi massa
adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada sejumlah
besar orang” Definisi ini memberikan batasan pada komponen-komponen dari
komunikasi massa. Komponen-komponen itu mencakup adanya pesan-pesan, media
massa (ias, majalah, iasent, radio dan film), dan klalayak.
b. DeFleur dan Dennis dalam bukunya
Understanding Mass Communicationa (1985), bahwa
“komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas , dan secara terus
menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak
yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. ”Definisi ini
memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan definisinya Bittner.
Penonjolan definisi ini terutama pada bagaimana sumber informasi (media massa)
mengemas dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu menciptakan
makna terhadap suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak
A. HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA SECARA UMUM
Hambatan dapat diartikan sebagai
halangan atau rintangan yang dialami (Badudu-Zain, 1994:489), Dalam konteks
komunikasi dikenal pula gangguan (mekanik maupun iasent), Gangguan ini masih
termasuk ke dalam hambatan komunikasi (Effendy, 1993:45), Efektivitas
komunikasi salah satunya akan sangat tergantung kepada seberapa besar hambatan
komunikasi yang terjadi.
Didalam setiap kegiatan komunikasi,
sudah dapat dipastikan akan menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam
kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses
komunikasi tersebut. Karena pada pada komunikasi massa jenis hambatannya iasent
lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu
diketahui juga, bahwa komunikan harus bersifat heterogen.
Oleh karena itu, komunikator perlu memahami setiap
hambatan komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan tersebut.
1. HAMBATAN PSIKOLIGIS
Hambatan
psikologis yakni hambatan-hambatan yang merupakan iase-unsur dari kegiatan
psikis manusia.sedangkan yang termasuk dalam hambatan komunikasi psikologis
yakni:
·
Hambatan Psikologis Kepentingan (Interest)
o
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati pesan.
o
Sebagaimana telah diketahui bahwa komunikan dalam komunikasi
massa sangat heterogen (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll). Hal
ini memungkinkan setiap individu komunikan memiliki kepentingan yang berbeda
o
Atas dasar kepentingan yang berbeda, maka setiap individu
komunikan akan melakukan seleksi terhadap pesan yang diinginkannya
(manfaat/kegunaan).
·
Hambatan Psikologis Prasangka (Prejudice)
o
Prasangka berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang
atau sekelompok orang lain, dan sikap serta perilakunya terhadap mereka.
o
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan
o
Persepsi ditentukan oleh iase personal (fungsional):
kebutuhan, pengalaman masa lalu, peran dan status.
o
Persepsi ditentukan oleh iase situasional (iasentio): Jika
kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat menilai fakta-fakta yang
terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan
o
Apabila suatu proses komunikasi sudah diawali oleh kecurigaan
(prasangka) maka tidak akan efektif.
·
Hambatan Psikologis Stereotif (Stereotype)
o
Prasangka iase bergandengan dengan stereotif yang merupakan
gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang
atau golongan lain yang bercorak iasent.
o
Stereotif misalnya tercermiun pada: orang Batak itu berwatak
keras, orang Sunda manja, dll.
o
Apabila dalam proses komunikasi massa ada komunikan yang
memiliki stereotif tertentu pada komunikatornya, maka dapat dipastikan pesan
apapun tidak akan ias diterima oleh komunikan.
2. HAMBATAN SOSIOKULTURAL
·
Hambatan Sosiokultural Aneka Etnik
o
Untuk kasus Indonesia, terdapat ribuan pula dari Sabang
sampai Merauke.
o
Satu sisi kenyataan tersebut menjadi kekayaan yang tak
terhingga nilainya. Namun di sisi lain realitas tersebut menjadi salah satu iase
penghambat dalam kegiatan komunikasi massa.
·
Hambatan Sosiokultural Perbedaan Norma Sosial
o
Perbedaan budaya sekaligus juga menimbulkan perbedaan norma iase
yang berlaku di masyarakat.
o
Pada konteks seperti itu, komunikator komunikasi massa harus
bersikap hati-hati, terutama dalam menyusun pesan. Dalam arti apakah pesan yang
akan disampaikan tidak akan melanggar norma iase tertentu.
o
Komunikator perlu membekali dirinya dengan beragam pengetahuan
mengenai norma iase yang berlaku di masyarakat luas.
·
Hambatan Sosiokultural Kurang Mampu Berbahasa Indonesia
o
Keragaman etnik menyebabkan keragaman bahasa yang digunakan
dalam pergaulan sehari-hari.
o
Pada gilirannya dapat menyulitkan penyebarluasan kebijakan
program-program pemerintah yang dikomunikasikan melalui media massa.
·
Hambatan Sosiokultural Faktor Semantik
o
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna
kata yang sebenarnya. Hambatan iasent adalah hambatan mengani bahasa.
o
Hambatan iasent dapat diakibatkan oleh tiga hal: komunikator
terlalu cepat dalam berbicara, adanya perbedaan makna kata, dan adanya
pengertian yang konotatif.
·
Hambatan Sosiokultural Faktor Pendidikan
o
Khalayak dalam komunikasi massa bersifat heterogen, salah
satunya pada aspek pendidikan.
o
Masalah akan timbul manakala komuniian yang berpendidikan
rendah tidak dapat mencerna pesan komunikasi massa secara benar karena
keterbatasan daya nalar dan daya tangkapnya.
·
Hambatan Sosiokultural Faktor Mekanis
o
Faktor mekanis merujuk kepada berbagai hambatan pada
komunikasi massa yang disebabkan oleh terganggunya peralatan.
o
Pada TV misalnya, iasen kurang dapat menangkap sinyal
gelombang elektromagnetik, warna tidak jelas, layar banyak “semutnyaâ€, dll.
o
Pada radio, misalnya suara yangtidak jelas (putus-putus,
dll).
o
Pada surat kabar dan majalah, misalnya huruf tidak jelas,
salah pemotongan kata, sambungan berita yang tidak akurat, dll.
3. HAMBATAN INTERAKSI VERBAL
·
Hambatan Interaksi Verbal Polarisasi
o
Polarization adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam
bentuk lawan kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrem, seperti baik atau
buruk, positif atau iasent, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dll.
o
Kita mempunyai kecendeungan kuat untuk melihat titik-tritik
ekstrem dan mengelompokkan manusia, objek, dan kejadian dalam bentuk lawan kata
yang ekstrem. Sementara banyak juga orang-orang berada pada titik tengah-tengah
dari keekstriman tersebut.
o
Seandainya komunikator maupun komunikan melihat seperti itu
maka sudah dapat dipastikan di antara keduanya selalu akan terjadi sikap
apriori. Padahal pada konteks tersebut dibutuhkan komunikator dan komunikan
harus bersikap netral.
·
Hambatan Interaksi Verbal Orientasi Intensional
o
Intensional orientation mengacu kepada kecenderungan kita
untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ias yang melekat pada
mereka.
o
Intensional orientation terjadi bila kita bertindak
seakan-akan label adalah lebih penting daripada orangnya sendiri.
o
Dalam proses komunikasi massa, orientasi intensional biasanya
dilakukan oleh komunikan terhadap komunikator, bukan sebaliknya.
o
Misalnya, seorang presenter yang berbicara di layar tv, dan
kebetulan wajah presenter tersebut kurang menarik, maka biasanya komunikan akan
intensional menilainya sebagai tidak menarik sebelum mendengar apa yang
dikatakannya.
o
Cara mengatasinya yaitu dengan cara ekstensionalisasi, yaitu
dengan memberikan perhatian utama kita pada manusia, benda atau
kejadian-kejadian di dunia ini sesuai dengan apa yang kita lihat.
·
Hambatan Interaksi Verbal Evaluasi Statis
o
Pada suatu ketika kita melihat seorang komunikator X
berbicara melalui pesawat tv. Menurut persepsi kita, cara berkomunikasi dan
materinya tidak baik, sehingga kita membat abstraksi tentang komunikator
tersebut tidak baik.
o
Evaluasi kita tentang komunikator tersebut bersifat statis
(tidak berubah). Akibatnya, mungkin selamanya kita tidak akan mau menonton atau
mendengar komunikator tersebut. Padahal sangat mungkin gaya komunikator
tersebut berubah menjadi lebih baik dan menarik.
·
Hambatan Interaksi Verbal Indiskriminasi
o
Indiscrimination terjadi bila komunikan memusatkan perhatian
kepada kelompok orang, benda atau kejadian dan tidak mampu melihat bahwa
masing-masing bersifat unik atau khas dan perlu diamati secara individual.
o
Indiscrimination merupakan bagian dari stereotif (sikap
generalisasi).
o
Dalam indiskriminasi, jika komunikan dihadapkan dengan
seorang komunikator, reaksi pertama komunikan itu adalah memasukan komunikator
ke dalam kategori tertentu, mungkin menurut suku, agama, dll. Misalnya orang
Batak cenderung berwatak keras.
B. HAMABTAN KOMUNIKASI MASSA ANTARA
INDIVIDU DAN ORGANISASI
Dalam masalah hambatan komunikasi
massa, juga ias terjadi diantara individu (antarmanusia) maupun di dalam
organisasi.
Hambatan komunikasi antarmanusia dapat berupa:
a) Perbedaan Persepsi dan Bahasa
Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang
mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.
b) Pendekatan yang buruk Walaupun sudah
mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang baik
tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain,
seseorang cenderung kehilangan minat mendengarnya.
c) Gangguan Emosional Dalam keadaan
kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat menyusun
pesan atau menerima pesan dengan baik. Secara praktis, tidak mungkin
menghindari komunikasi ketika sedang ada dalam keadaan emosi. Kesalahpahaman
sering terjadi akibat gangguan emosional.
d) Perbedaan Budaya Berkomunikasi dengan
orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi zaman
globalisasi ini. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.
e) Gangguan Fisik
Pengirim atau penerima mungkin
terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik seperti akustik yang jelek, tulisan
yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup, atau masalah kesehatan. Gangguan
fisik ias mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi. Setiap komunikator selalu
mengharapkan agar komunikasi yang dilaksanakannya dapat mencapai tujuan dengan
apa yang telah diharapakannya.
Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena
materinya lebih rumit, jumlahnya banyak, dan iasentionl. Hambatan-hambatan
komunikasi dalam organisasi, meliputi:
a) Kelebihan Beban Informasi dan Pesan
Yang Bersaing Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu
organisasi meningkat tanjam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui
surat-surat dari pos, email dan telephon dari berbagai sumber telah membanjiri
organisasi dan masing-masing bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal.
Hal itu ias berakibat pada adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang
dianggap tidak penting, atau pemberian respons yang tidak akurat.
b) Penyaringan Yang Tidak Tepat Ketika meneruskan
suatu pesan kepada orang lain dalam organisasi, biasanya terjadi penyaringan
yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Pesan dalam organisasi
dikirim melalui berbagai saringan. Misalnya melewati penjaga pintu terlebih
dahulu, karyawan kantor depan, sekretaris, baru kemudian sampai kepada
pimpinan. Bisa jadi suatu pesan penting tidak sampai sebagian atau bahkan
seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang.
c) Iklan Komunikasi Tertutup atau Tidak
Memadai Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ias
komunikasi yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya
kepemimpinan. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran
informasi. Demikian pula saluran yang terlalu banyak ias mengubah pesan ketika
bergerak iasent atau iasentio dalam sebuah organisasi. Permasalahan komunikasi
biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai.
Permasalahan dalam komunikasi menunjukkan adanya masalah yang terpendam.
Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim (komunikator), transmisi,
maupun penerima (komunikan). Organisasi
C. HAMBATAN KOMUNIKAS MASSA PADA
PEMASARAN
·
Hambatan pada sumber
Hambatan komunikasi pada sumber
umumnya berupa perumusan tujuan yang kurang jelas
·
Hambatan dalam iase Encoding
·
Sumber kegagalan komunikasi pemasaran ias juga ada pada
proses encoding.
Misalnya, copy writer dan
perancang iklan lebih terobsesi memebuat iklan kreatif yang orisinil dari pada
focus pada penyampaian benefit produk. Iklan yang menyesatkan (deceptive
advertising) juga ias digolongkan sebagai hambatan dalam
prosesencoding karena sejak awal berusaha menyesatkan konsumen dari
kondisi sebenarnya benefit produk.
·
Hambatan dalam Transmisi Pesan
Pemilihan media yang tidak cocok ias
membuat pemasang iklan gagal menjangkau kelompok sasaran. Untuk menjangkau
audiens yang tepat , pemasang iklan mesti menyesuaikan ias-ciri demografis
konsumen sasaran dengan profil demografis pembaca majalah, pemirsa TV atau
pendengar radio. Dalam tahap pengiriman pesan, hambatan yang umumnya ditemui
komunikator adalahcompetitveclutter, kekeusutan yang terjadi karena
kebanyakan iklan, jumlah iklan yang makin banyak disebabkan karena:
·
Pertama, banyak produk baru yang muncul membuat permintaan
waktu melonjak
·
Kedua, persaingan ketat mendorong pertumbuhan belanja iklan
lebih cepat daripada penjualan.
·
Ketiga, iklan TV makin pendek, yaitu dari 30 menjadi 15
detik.
Apa yang dapat dilakukan pemasar
untuk mengatasi kekusutan yang ditimbulkan competitive clutter? Cara yang
mudah adalah frekuensi iklan digencarkan agar kesan tertancap lebih lama. Hal
ini dibenarkan kalau pesan betul-betul berkaitan dengan kebutuhan konsumen
(artinya, pesan tak punya masalah hambatan sumber ataupun
hambatan encoding).
·
Hambatan dalam Proses Decoding
Konsumen umunya mengabaikan pesan
yang tidak menarik minat mereka. Konsumen juga akan menolak pesan apabila
sumber pesan dianggap tidak kredibel. Hambatan pada decoding juga mungkin
terjadi karena kurangnya perhatian pada pesan. Competitive clutterselain
merupakan hambatan dalam transmisi, juga mengganggu proses decoding karena ias
membuat pemirsa makin cuek. Iklan yang ditayangkan terus juga merupakan
penyebab pengabian iasention. Advertising wearout ias terjadi; yaitu
turunnya efektifitas iklan karena kebosenan pemirsa dan konsumen yang sudah
merasa familiar dengan kampanye iklan tersebut.